Minggu, November 21, 2021

Survei Kajian Pangan Strategis: Analisa Ketahanan, Perdagangan Antar Daerah, Disparitas Harga, dan Implikasi Kebijakan

  Budiarto Eko Kusumo       Minggu, November 21, 2021
Secara umum kondisi spasial berpengaruh secara signifikan terhadap estimasi model surplus defisit. Ini menunjukkan peran perdagangan antar daerah yang cukup tinggi dalam pembentukan harga. Faktor yang mempengaruhi harga lima komoditas adalah produktivitas, pendapatan perkapita, infrastruktur dan harga input.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Penelitian Bank Indonesia tahun 2012 mengenai “Survei Kajian Pangan Strategis: Analisa Ketahanan, Perdagangan Antar Daerah, Disparitas Harga, dan Implikasi Kebijakan”, Bank Indonesia mengadakan survei sebagai pendukung riset dimaksud bekerja sama dengan PT Sigma Research Indonesia.

Wawancara dengan petani padi di Kabupaten Klaten (Foto: 11/03/2012)

Survei ini ditujukan untuk mengumpulkan informasi baik kuantitatif maupun kualitatif, untuk mengidentifikasi aspek produksi, pergudangan, distribusi, pemasaran, dan regulasi. Tujuan dan manfaat dari kegiatan survei ini adalah melakukan pemetaan status pangan di suatu daerah (surplus/defisit) dari komoditas pangan strategis yang terpilih; mengidentifikasi pola perdagangan antar daerah yang mencakup sub topik khususnya sistem logistik (pergudangan), pola distribusi, struktur pasar, transportasi dan infrastruktur serta perilaku konsumsi masyarakat; menghitung derajat variasi harga komoditas pangan dan mengeksaminasi faktor-faktor penyebab variasi harga; dan menyusun rekomendasi kebijakan dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional/daerah.
Pemilihan responden dilakukan dengan mempertimbangkan peranan strategis dari lima komoditas pangan dalam menunjang ekonomi daerah dan kesinambungan pasokan kebutuhan masyarakat sehingga tekanan inflasi dapat terjaga.

Wawancara petani bawang merah di Kabupaten Karanganyar (Foto: 12/03/2012)

Hasil survei ini selanjutnya akan digunakan sebagai salah satu sumber informasi dalam perumusan kebijakan makroekonomi Bank Indonesia dan instansi terkait.
Keikutsertaan saya dalam survey ini karena ditelepon oleh teman yang dulu sama-sama pernah berkarya di SurveyMETER, Agus Setyawan. Dalam pembicaraan melalui telepon itu, saya diminta membantu survei yang dia pegang dari Sigma Research Indonesia.
Karena tidak lama turun lapangannya (field worker), saya pun menyanggupinya. Pertimbangannya, saya sudah mendapat jadwal turun lapangan sebelumnya oleh Kementerian Pendidikan dalam Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading (BERMUTU) Teachers Certification Study Endline Survey di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.

Wawancara dengan manajemen produsen gula di Kabupaten Klaten (Foto: 13/03/2012)

Dalam survei Bank Indonesia oleh Sigma Research Indonesia ini, saya bertugas menjadi Pretest Officer bersama Agus Setyawan. Dari lima komoditas yang disurvei, saya kebagian untuk mewawancarai petani padi, petani cabai merah, petani bawang merah, dan produsen gula.
Untuk menjumpai kesemua responden itu, saya harus mengunjungi tiga kabupaten dan satu kota yang ada, yaitu Bantul, Klaten, Karanganyar, dan Solo. Pada waktu turun lapangan, saya menjumpai petani cabai merah di Kabupaten Bantul dan Klaten. Untuk komoditas padi, saya mewawancarai di Klaten, sedangkan untuk petani bawang merah saya temui di daerah Ngargoyoso, Kabupaten Karangnyar. Sementatara itu, untuk produsen atau industri gula, saya melakukan wawancara dengan manajemen pabrik gula (PG) Gondang Baru.

Wawancara dengan manajemen produsen gula (Foto: 13/03/2012)

Wawancara untuk PG Gondang Baru ini dilakukan di dua tempat yaitu di lokasi pabrik gula di Klaten dan di Kantor PT Perkebunan Nusantara IX yang berada di Kota Solo. Pelaksanaan wawancaranya tidak bisa sehari selesai, karena data berada di beberapa orang pemegang manajemen. Pada saat wawancara di lokasi pabriknya, saya berkesempatan melihat dua spot heritage yang dimiliki pabrik tersebut, yaitu bangunan PG Gondang Baru dan Museum Gula Jawa Tengah.
Sesuai Surat Tugas dari Sigma Research Indonesia bernomor 166/SR/III/2012 disebutkan bahwa pada tanggal 8 Maret – 16 Maret 2012 PT Sigma Research Indonesia, perusahaan konsultasi survey nasional yang terdaftar resmi, akan melakukan “Suvey Komoditas Pangan Strategis: Analisa Ketahanan, Disparitas Harga dan Perdagangan Antar Daerah Tahun 2012", namun saya berhasil menyelesaikannya pada tanggal 14 Maret 2012 dan esoknya langsung bertolak ke Kantor Kementerian Pendidikan di daerah Senayan untuk mempersiapkan keberangkatan menuju ke Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah. ***


logoblog

Thanks for reading Survei Kajian Pangan Strategis: Analisa Ketahanan, Perdagangan Antar Daerah, Disparitas Harga, dan Implikasi Kebijakan

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog